Monday 27 April 2009

Sikat Gigi Yuk...!

Gigiku mulai tumbuh saat usiaku menginjak 1 tahun (telat banget gak sih..?). sejak itu, bunda mulai membiasakanku membersihkan gigi dan mulut, tapi pake kasa steril yang dibasahi dengan air matang, karena belum bisa pakai sikat gigi bayi. Mungkin karena gak minum susu formula (cuma ASI), bunda baru mengenalkanku dengan aktivitas gosok gigi ini waktu gigiku mulai nongol satu-satu. Penyebab gigi rusak salah satunya kan karena minum susu formula pakai dot sambil bobok. Aku gak pernah kayak gitu.

Meski gak setiap hari bunda membersihkan gigi dan mulutku (bunda pelupa sih, payah!), Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada tanda-tanda gigi geripis pada gigiku. Sekarang gigiku sudah 12 biji, saatnya ninggalin kasa steril, harus secepatnya kenalan sama sikat gigi sebenarnya. Supaya sikat gigi jadi aktivitas yang menyenangkan, sikat gigi yang dipakai harus nyaman, gak bikin sakit. Untuk urusan ini, bunda memilih sikat gigi jari untukku. Bentuknya lucu, bahannya dari silikon, bulu sikatnya lembuuut banget, jadi aman, gak bikin takut. Cara pakainya, sikatnya dimasukkan ke jari, trus kalo sudah masuk mulut, gerak-gerakin deh ke atas-bawah-kanan-kiri-depan-belakang. Sambil nyanyi bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi, bunda asyik membersihkan gigiku. Dan aku dengan sukarela membuka mulutku lebar-lebar.

Sementara ini bunda menyikat gigiku tanpa pasta gigi, soalnya belum bisa kumur-kumur, ntar ketelan lagi. Cuma pakai air matang untuk membersihkan sikatnya sebelum digunakan. Meskipun sudah ada pasta gigi bayi dengan berbagai rasa buah, bunda belum mengijinkan aku pakai odol. Kata bunda, ntar kalo aku udah bisa gosok gigi sendiri, baru deh dibolehin pakai odol plus pakai sikat gigi yang bergagang.

So, sikat gigi bareng-bareng yuk…!

 

Saturday 18 April 2009

Tiga Kawan Baru

Aku punya tiga boneka baru. Tiga-tiganya dikasih, nggak beli sendiri. Satu dari seorang om yang ngekos di samping rumah (hadiah dari sebuah bank), dua lainnya dari mbah ling, nenekku di Jawa. Yang dari om samping rumah kunamai Mini, karena bentuknya kecil banget, tingginya cuma 8 senti. Aku pikir, diantara bonekaku yang lain, dia paling kecil. Eh, sekalinya pas pulang ke Lumajang bulan lalu, mbah Ling ngasih aku boneka yang lebih kecil lagi ukurannya dari si Mini. Nyari-nyari nama yang cocok, akhirnya ketemu. Boneka 5 senti yang berwarna pink tua itu (sebenarnya itu gantungan kunci lo, he) kuberi nama Imut. Pas kan?

 

Nah, boneka dari Mbah Ling yang satunya lagi adalah jenis boneka yang saat ini lagi tren, yaitu boneka kaki panjang. Bedanya, punyaku berjilbab. Langka lo. Coba deh lihat yang dijual di pasaran, rata-rata pada pake rok mini sama tanktop, gak sopan kata mbah, hehe. Boneka kaki panjang ini kuberi nama Tasya.

 

Aku paling seneng main sama si Tasya, karena dia bisa digendong kesana kemari, bisa gendong depan atau belakang (soalnya di kedua tangan Tasya ada perekatnya), bisa dipake guling kalo bobok, hehe. Tingginya hampir sama dengan tinggi badan Raya. Kayak teman sebaya aja jadinya ;).

Tuesday 14 April 2009

first time i go to library ;)

Long weekend minggu lalu, setelah pemilu.

Aku baru sembuh dari sakit cacar air L. Belum sembuh betul sih. Tapi Bunda pengen banget ngajak aku jalan-jalan. Kebetulan ayah mau nyari buku referensi buat tugas kuliah di perpus daerah. Ayah bundaku punya kartu anggota disana. Jadilah kami bertiga ke perpus.

 

Ini adalah pertama kalinya aku diajak ke perpus sama Bunda (hore.!). Biasanya sih, bunda pergi sendiri, kadang berdua aja sama ayah, raya gak diajak (hiks!). bunda langsung membawaku ke ruang baca anak di lantai dasar, sedang ayah ke lantai 2.

 

Hmm.. rupanya begini toh, suasana perpus itu, sepi (tepatnya tenang), nggak ribut kayak di mall ya.. (he, ya iyalah..). aku bosen diam. Jalan-jalan ah… atau sekalian teriak-teriak biar nggak senyap kayak kuburan. Baru beraksi, bunda ngerecokin keasyikanku. Aku mulai dilarang ini- itu, disuruh duduk manis, gak boleh gaduh. Aku gak mau, aku pengen baca buku bundaaaaa!!!

 

Tanpa mengindahkan larangan bunda, kulirik kanan-kiri. Deretan buku berbagai ukuran disana sangat menarik perhatianku. Gambarnya lucu-lucu, warnanya ngejreng-ngejreng. SSsst, bunda lengah. kuambil buku-buku bergambar dari rak. Kubuka-buka sebentar, lalu ambil lagi. Buka sebentar, ambil lagi. Sampai buanyaaak…

 

Seru banget lihat tumpukan buku-buku itu… aku mau kasih tau ayah.

 

“ayah… ayaaah..!” teriakku kenceng, memecah kesunyian. Bunda sampai malu sama orang-orang yang ada di ruangan itu. hehe..

 

Bunda kapok nggak ya, ngajak aku ke perpus? ;)

Sunday 5 April 2009

raya in action













asyiknya corat coret

Aku lagi seneng coret-coret nih. Pokoknya kalau ada spidol, pensil, atau pulpen nganggur, langsung deh, tangan ini gatal pengen coret-coret. Dinding dan lantai rumah jadi sasaran empuk coretanku. Ayah bunda sering merasa kesal dengan ulahku ini. Bunda berpikir keras, mencari cara, gimana biar hobi baruku ini tersalurkan dengan baik tanpa mengotori rumah.

 

Semalam ayah bunda ngajak aku belanja buku ke gramedia. Eh, bunda nemu whiteboard mini yang lucu, ukurannya sekitar 40 x 30 cm, warnanya pink, kedua sisinya sama-sama bisa dicoretin, ada magnetnya buat tempel-tempel sesuatu, plus penghapus dan spidolnya. THINK! ini dia solusinya, pikir bunda.

 

Tanpa ba-bi-bu, bunda langsung beliin aku whiteboard itu. Eh, tapi sebelumnya pake nego dulu sih sama mbak-mbak petugas jaga yang kebetulan merhatiin bunda dari tadi. Hehe, heran ya, beli sesuatu di toko buku sekaliber gramed bisa tawar menawar?

 

Begini ceritanya…

 

Kondisi whiteboard itu sebenarnya udah agak lecet disana-sini, plastik pembungkusnya sudah dalam keadaan terbuka, plus yang model itu tinggal satu-satunya. Bunda pengen banget beliin whiteboard yang ini karena gambarnya cewek banget. Yang lain gambar binatang ‘n gak keren. Bunda gak suka. Dengan jurus rayuan gombalnya, bunda berhasil membuat harga whiteboard itu turun 5%. Harga awalnya 61.500 jadi 58.500 deh… lumayan. Toh, kondisinya masih cukup bagus kok.

 

Sampai di rumah, aku langsung beraksi dengan whiteboard baruku… sreeek sreekk srreeeeek… gak jelas lagi gambar apa, yang penting tangan terus bergerak, hehe..

Kata bunda, kegiatan coret-coret yang aku lakukan sangat bermanfaat lo. Pertama, untuk melatih otot-otot tangan biar nanti kalau belajar nulis atau menggambar nggak kaku. Kedua, coret-coret bisa melatih daya imajinasi, karena batita seperti aku sudah mulai belajar menuangkan bayangan benda yang ada di pikirannya.

 

Kata bunda lagi, nanti kalau aku sudah terampil pegang alat tulis, bunda akan ngajarin aku nulis dan menggambar….

 

Untuk sementara, inilah hasil kreativitasku.. hehe…