Tuesday 29 December 2009

Foto-foto di Pantai Lamaru dan Bukit Bangkirai














Raya On Vacation (Part.2: Berpetualang di Belantara Borneo)

Bukit Bangkirai, Pukul 16.00 Wita
Cuaca yang tadinya cerah, tiba-tiba berubah mendung ketika rombongan kami sampai di bukit Bangkirai. Agak was-was juga kalau hujan benar-benar turun. Karena itu artinya, nggak akan bisa naik ke jembatan gantung (canopy bride)—andalan tempat wisata ini—yang ada di tengah hutan. Sudah lama bunda ingin ke tempat ini. Tepatnya sejak bukit Bangkirai ditayangkan di program ‘Indonesian Archipelago’-nya Metro TV setahun yang lalu. Bunda penasaran, seperti apa rasanya berada di atas jembatan yang tingginya 30 meter itu.
Bukit Bangkirai adalah kawasan wisata alam yang dikelola PT. Inhutani I Unit I Balikpapan. Kawasan wisata ini terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukit Bangkirai dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam dari Kota Balikpapan. Wisata ini menawarkan pesona hutan hujan tropis yang masih alami, yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana wisata seperti restoran, lamin untuk pertemuan, kolam renang, serta cottage maupun jungle cabin. Di kawasan ini terdapat canopy bridge (jembatan tajuk/gantung) sepanjang 64 m yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai di ketinggian 30 m. Jembatan ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat oleh pakar canopy bride dari Amerika Serikat.

Raya On Vacation (part.1: at Pantai Lamaru)

Sabtu, 26 Desember 2009
Pagi buta bunda membangunkanku. Mata yang masih merem rapat dipaksa melek lebar. Ough, bunda telah membuyarkan mimpiku dengan kejamnya! Kesadaranku belum sepenuhnya pulih. Tiba-tiba bunda memandikanku, waaaaa, kontan tangisku pecah membelah kesunyian pagi.
“Ssst, adek, cup cup, nggak usah nangis. Hari ini kita mau jalan-jalan ke Balikpapan lho…,” bunda menenangkanku. What? Mau jalan-jalan ke luar kota? Asyiiiik…!! Kuhentikan tangisku. “Kita akan ke pantai Lamaru dan bukit Bangkirai naik bus, rame-rame bersama teman-teman sekantor ayah,” tambah bunda. Pantai Lamaru? Bukit Bangkirai? Tempat apa itu? Aku belum pernah berwisata ke pantai atau bukit. Hmm, petualangan baru akan segera dimulai. Ready enjoy a journey….!!!
Pukul 7 lebih beberapa menit
Dua bus yang akan mengangkut kami akan segera berangkat. Sebelum berangkat berdoa dulu agar selamat sampai tujuan hingga pulang kembali ke rumah, dan selama perjalanan tidak ada hambatan apa pun. Bunda memimpin doa, bismillaahi majreeha wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rochiim. Amin.

Saturday 5 December 2009

Serunya Berburu Buku

Bursa buku diskon sampai 80%? Siapa yang nggak tertarik? Apalagi momennya pas: pas tanggal muda (hehe) dan Raya juga sedang membutuhkan sebuah buku. Jadilah tadi pagi Raya diajak ke bursa buku di perpustakaan provinsi sama ayah bunda.Bursa buku ini berlangsung sejak tanggal 30 November—7 Desember besok. Penerbit yang ikut pameran banyaaak banget, sampai 200 penerbit!



Sesuai dengan yang tertera di poster, buku yang dijual harganya murah-murah lho, mulai dari lima ribu sampai ratusan ribu. Wah…benar-benar pesta buku deh. Bunda aja hampir kalap. Tapi karena budget dibatasi sampai seratus ribu, yang akan dibeli hanya yang benar-benar dibutuhkan :).




Disana bukan cuma buku yang dijual, vcd-vcd pendidikan juga. Waktu Raya kesana tadi, pengunjungnya rameee banget, berjubel! Mungkin karena hari libur ya. Raya sampai digendong gantian sama ayah bunda, takut kejepit & hilang, hehe.



Lama bunda memilih-milih buku. Sampai bingung. Saking lamanya, Raya sampai bosen. Untung bunda tanggap. Bunda langsung mendekatkan Raya ke sebuah stand yang menjual vcd. Disitu ada contoh vcd kartun ‘Tupi & Ping-ping’ (salah satu vcd seri pengetahuan untuk anak muslim) yang sedang diputar. Jadilah Raya nonton ditemani bunda. Keasyikan nonton, Raya sampai nggak mau beranjak dari stand itu  ^_^.


                                                     

Setelah ngubek-ngubek buku di beberapa stand, akhirnya bunda menemukan buku yang Raya butuhkan: buku kumpulan doa untuk anak-anak. Buku bergambar dan berwarna-warni itu harganya cuma 20 ribu! Padahal isi dan kondisi fisiknya bagus lho. Masih bersampul plastik pula. Murah banget kan…? Sering-sering aja di Samarinda ada bursa buku dengan diskon gede-gedean kayak gini (hehe, ngarep).

Sudah dua jam. Huuuaaahhh…Raya capek plus kepanasan, pengen cepet-cepet pulang! Tapi bunda belum bisa diajak pulang, masih asyik hunting buku. Bundaku kan predator buku nomor satu di rumah.hehe…

Niatnya sih, bunda cuma beliin Raya. Eh, pas lihat buku barunya Dee (Dewi Lestari) yang judulnya Perahu Kertas, bunda ngiler. Harganya ‘bantingan’ sih… .Dibanding dengan yang dijual di Gramedia, selisihnya 20-an ribu. Akhirnya dengan 62 ribu, bunda membawa pulang buku itu.


Bagaimana dengan ayah? Karena buku tentang fotografi yang ayah cari nggak ada, ayah nggak jadi beli buku deh….^_^

Monday 9 November 2009

Akhir Pekan di Lipan Hill

Raya pengen renang nih. Tapi di tempat baru. Dimana ya? Kolam renang Segiri, sudah. Kolam renang Villa Tamara, sudah. Hmm, oiya, kenapa nggak nyoba renang di Lipan Hill aja? Kan belum pernah tuh. Selama ini Raya cuma lewat aja. Kalau pulang ke Jawa Raya sering melewati Lipan Hill Resto & Café, karena tempat itu terletak di jalur dari dan ke Balikpapan.

Jadilah akhir pekan kemarin Raya sekeluarga meluncur ke Lipan Hill di Samarinda Seberang. Dilihat dari namanya, tempat itu memang terletak di atas bukit. Di bawahnya mengalir sungai Mahakam yang membelah kota Samarinda. Konsep tempat itu memang Resto & Café, tapi dilengkapi swimming pool juga. Letak kolam renang itu tepat berada di bawah bangunan restoran, menghadap ke sungai Mahakam. Hmm, kebayang dong, asyiknya berenang di bawah bukit yang menghadap ke sungai. Apalagi kalau sungainya berair jernih (sayang, Mahakam airnya coklat, keruh, kotor).

Monday 14 September 2009

Mulai Tidur Sendiri

Juli lalu, usiaku genap dua tahun. Sehari setelah ulang tahun, tepatnya tanggal 18, bunda menyapihku (hiks, inilah kado ‘terpahit’ sepanjang hidup yang pernah kuterima dari bundaku tercinta).
Sebenarnya bunda nggak tega. Tapi mau gimana lagi? Aku kan sudah gede. Masak mau ngempeng terus? Kan malu….hehe.
Bunda menyapihku dengan cara yang unik. Dan mungkin di dunia ini belum ada yang mencobanya ;). Kalau para Ibu biasanya menyapih batitanya dengan jamu-jamuan, balsam (wow), obat merah, atau putingnya diplester, bundaku pakai air kapur sirih. Lho? Iya, bunda mengolesi kedua puting susunya dengan air kapur sirih. Begitu mengering, warna puting bunda jadi putih. Kalau Raya minta nenen, bunda beraksi.
“Dek, lihat nih, nggak usah nenen ya, jijik, hiiiiiiy….jijik kan?” kata bunda.
Melihat ekspresi bunda yang super duper meyakinkan itu, aku jadi urung nenen deh…ikut ngerasa jijik beneran, hehe…
Sebagai gantinya, Raya mulai diperkenalkan susu formula merk A. Minumnya nggak pakai dot, tapi sendok. Diajari pakai dot, Raya tetap nggak mau.
Bulan berikutnya, bunda mengganti susu formulaku dengan merk B yang rasanya lebih enak (dan tentu saja harganya lebih mahal!). Bulan berikutnya lagi, bunda mengganti susu formulaku lagi! Kali ini ‘turun derajat’, bunda beli merk C yang harganya jauh dibawah merk A dan B. Alasannya klise, nggak kuat beli susu yang merk B. Haha, cape deeeee…
Belum habis susu merk C, aku sudah nggak mau. So, sekarang bunda balik lagi beliin yang merk B, tapi yang coklat. Jangan diganti lagi ya bund…. ;)
Masalah bagaimana menidurkanku selepas masa menyusui, bunda punya trik jitu.
Waktu Raya masih nenen, biasanya kalau sudah ngantuk dan pengen bobok, Raya tinggal minta nenen sama bunda sampai merem. Beres. Begitu hendak menyapihku, bunda puter otak mikirin cara yang efektif dan efisien untuk menidurkanku dengan segera alias nggak pakai rewel dulu.
Cara pertama di minggu awal masa penyapihan: begitu aku kelihatan capek plus ngantuk banget, ayah bunda kompak mengajakku jalan-jalan pakai motor, muterin komplek sekitar rumah. Dapat 2—3 putaran, Raya merem sendiri.
Takut ketagihan, pada minggu kedua frekuensinya mulai dikurangi, selang-seling dengan cara kedua: pakai selendang diiringi dendang lagu pengantar tidur atau surat-surat pendek dari Alquran.
Cara ketiga: langsung dikelonin di kasur dengan cerita pengantar tidur. Sambil mendongeng, ayah/bunda juga nepuk-nepuk pantat Raya, kadang ngelus-ngelus punggung.
Sukses memecahkan masalah bagaimana menidurkan Raya di bulan pertama pasca penyapihan, bunda mulai mngajarkanku untuk berani tidur terpisah dari ayah bunda (hehe, biasanya kita tidur bertiga, Raya nggak punya kamar sendiri. Maklum, kontraktor…). Kata bunda, ini melatihku supaya mandiri.
Kebetulan ayah beli kasur lagi, ukurannya kecil, muat untuk satu orang saja. Kasur itu ditaruh di depan TV di ruang tengah. Awalnya, kalau kelihatan ngantuk, ayah atau bunda menyuruh Raya tiduran. Mereka menemaniku sampai aku benar-benar lelap. Setelah itu, baru deh, ditinggal. Nah, sekarang nggak pakai ditemani lagi. Begitu waktu tidur siang atau malam tiba, tanpa disuruh, Raya langsung ‘berangkat’ sendiri…hehe...

Wednesday 22 July 2009

Sedikit Demi Sedikit, Lama-lama Membukit

 
Bung bung bung kita nabung
Bang bang yuk nabung di bank
Kit kit demi sedikit
Lama-lama menjadi bukit
…………
(petikan lagu anak jadul yang dinyanyikan oleh Puput Melati)

Sudah sebulan ini bunda mengenalkanku pada celengan. Benda untuk menyimpan uang itu berbentuk persegi panjang, terbuat dari kaleng bekas yang sudah didaur ulang, dan dipercantik dengan dengan gambar-gambar lucu berwarna menarik. Ayah membelinya di sebuah swalayan seharga 12 ribu. Awalnya celengan bercat dasar biru itu dipakai ayah untuk menyimpan uang lembur. Eh, ternyata cuma sebentar aja ayah memakainya. Hari-hari berikutnya, celengan itu nggak pernah terisi uang sepeser pun.
Benda itu pun teronggok pasrah di pojok ruang keluarga bersama mainanku yang lain.
Daripada rusak nganggur karena sering kubanting dan kulempar, bunda menyimpannya di atas lemari yang tingginya tak terjangkau oleh tanganku.

Monday 20 July 2009

alhamdulillah, raya sudah 2 tahun....




ini foto-foto waktu raya ulang tahun hari jumat kemarin...
raya merayakan ultah hanya bertiga: raya, ayah dan bunda. acaranya cuma tiup lilin, foto-foto, potong kue, trus kuenya dibagikan ke tetangga. nggak ada tumpukan kado, yang ada cuma kado dari ayah bunda. nggak perlu dirayakan dengan mewah, yang penting dapat banyak doa yang baik2 dari semua orang yang mencintai raya ;)



Monday 6 July 2009

aksi merayap ala spiderman




raya seneng bgt kalo diajak main ke kampus ikip sebelah rumah raya, soalnya disana ada lapangan tenis yang tempat duduk penontonnya bisa buat tempat main raya. bisa dipake latian manjat dan main seluncuran gitu. trus lapangannya raya pake main bola atau lari2.
biasanya raya diajak kesana sama bunda pas pagi2 atau sore, pas jam makan. bunda sambil olahraga, raya sambil makan. jadi makan sambil main, gak kerasa cepet habis.kalo siang2 disana panas banget.
gak tiap hari sih, raya kesini. kadang aja, kalo bunda atau ayah lagi luang.
wah, kalo sudah disini raya gak mau diajak bunda pulang.hehe...seru sih...liat deh di foto2 di bawah ini.