Saturday 16 October 2010

Cooking Class: Banana Cheese


   Jumat kemarin (15/10), pertama kalinya Raya ikut kelas memasak (cooking class) di sekolah. Program kelas memasak ini termasuk salah satu kurikulum di sekolah. Konsep utamanya, ibu dan anak bisa memasak bersama-sama.  Secara bergiliran (sebulan dua kali tiap jumat), para orangtua murid mendemonstrasikan cara memasak cemilan sehat, bergizi, murah, dan mudah, yang bisa dipraktekkan ibu dan anak di rumah.

                                  duduk manis, pakai celemek masak semua

                                     siapa suka pisang? sayaaaaa! (semangat angkat tangan semua)

                                  bunda mengajariku motong pisang (melatih motorik halus)
Kemarin giliran mamanya kak Dipta yang demo masak. Cemilan yang dimasak adalah pisang keju (banana cheese). ada juga yang nyebut cemilan ini dengan pisang pasir, atau juga banana finger. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah pisang kepok (pisang sanggar-- kata orang Samarinda) setengah matang, gula palm, mentega, minyak goreng, dan keju parut. Semua secukupnya. Kalau suka, bisa ditambah susu kental manis putih dan meses coklat.
Cara membuatnya:
  • Kupas pisang, lalu potong sesuai selera (bisa bentuk jari, dibelah dua boleh, dipotong bulat atau serong juga nggak masalah.
  • Tuang sedikit minyak ke wajan, tambahkan mentega biar rasanya lebih gurih dan aromanya oke, panaskan.
  • Goreng pisang sampai agak kering dan warnanya kecoklatan, biar kres-kresnya terasa. Kalau sudah agak kering, angkat.
  •  Siapkan gula palm di piring. Balur pisang yang sudah digoreng tadi. Gulingkan berkali-kali biar gulanya rata menutup permukaan pisang. Tata di atas piring.
  •  Beri keju parut diatasnya. Pisang keju siap disantap rame-rame!
Manfaat program ini banyak sekali lho. pertama, untuk mengenalkan bahan makanan, kandungan gizi, dan manfaatnya untuk tumbuh kembang anak-anak seusiaku. Kedua, melatih motorik anak (karena anak-anak diusahakan terlibat dari awal sampai akhir). Ketiga, mengakrabkan hubungan ibu dan anak plus sebagai ajang silaturahim para orangtua murid. Keempat, sarana belajar bahasa inggris (karena waktu demo, ada tanya jawab antara ‘demonstran’ dengan penonton memakai bahasa inggris ^_^).
Sampai jumpa di kelas memasak selanjutnya….!

2 comments: