Teman-teman sudah pada kenal sama dakon dan bola bekel belum? Mainan
tradisional ini memang sudah sangat langka, sulit mencarinya, karena toko-toko
jarang ada yang mau menjualnya. Ini aja bunda nggak sengaja nemu di pasar
minggu tugu (wisata belanja tugu). Harga dakonnya yang besar 20 ribu, yang
kecil 15 ribu. Bunda beli yang besar. Seperangkat bola bekelnya 19 ribu: bekelnya aja (isi
12 biji seplastik) 15 ribu, bola besar 3000, dan bola kecil seribu. Bola dan bekelnya
beda dari yang banyak beredar jaman bunda kecil dulu. Sambungan bolanya
kelihatan jelas, bekelnya juga kecil-kecil dan susah diambil. Kalo yang jenis
kuningan kan bagus. Bunda dulu punya banyak lho. Entah dimana sekarang, hilang
tanpa bekas.
Ngomongin bola bekel, ada sebuah percobaan yang sampe hari
ini masih bikin bunda penasaran. Katanya kalau bola bekel direndam dalam minyak
tanah semalaman, bisa bikin bolanya tambah membesar meski cuma setengah senti. Dulu
bunda pernah nyoba, tapi setelah diamati secara seksama, bolanya nggak berubah
tuh, jadi mrothol iya, hahaha. Tempo hari
anak tetangga sebelah rumah juga nyoba merendam bola bekelnya dalam minyak
tanah, nggak terjadi apa-apa juga, cuma katanya bolanya lebih ringan. Beda bahan
kali ya… mungkin yang bisa membesar/melebar itu yang terbuat dari karet, hehehe…
berpose dengan bola bekel ^^
Dakon dan bola bekel adalah dua diantara mainan favorit
bunda waktu kecil. Selain kedua mainan itu, bunda juga suka main canthengan (mirip bekel, tapi pake
kerikil bulat dalam jumlah banyak), bendan,
gobak sodor, monopoli, dan ular
tangga. Kalau ular tangga dan monopoli, bunda masih sering melihat anak-anak
yang memainkannya. Tapi kalau canthengan,
bendan, atau gobak sodor, jarang liat. Mungkin salah satunya karena sudah jarang
ditemukan lahan kosong. Bendan dan gobak sodor kan butuh tanah kosong,
kalau bisa yang tanpa paving, hehe…
Dalam rangka turut melestarikan permainan tradisional, bunda
mengenalkanku pada dakon dan bola bekel. Kedua mainan itu punya banyak manfaat
lho. Dakon misalnya, selain mengajarkan mahir berhitung, juga bermanfaat untuk mengasah
motorik halus (memasukkan biji dakon satu per satu ke dalam lubang, dengan keadaan
tangan menggenggam beberapa biji dakon), mengasah otak, melatih ingatan (lubang
yang tidak ada isinya tidak boleh dilewati), mengajarkan sportivitas dan
sosialisasi (karena dilakukan berpasangan). Begitu juga dengan bola bekel,
manfaat terbesarnya adalah melatih ketangkasan (lempar-tangkap bola, ambil biji
bekel). Bandingkan dengan game-game masa kini yang hanya
mengandalkan gerakan jari, tinggal duduk diam dan pencet-pencet. Memang mengasah
otak juga. Tapi kurang menantang, karena programnya sudah diatur secara
otomatis, lama-lama bisa bikin pasif.
Eh, kok ngelantur terlalu jauh ya? Hehehe. Saat ini aku
sedang mempelajari level 1. Level 1 itu kalau pada bola bekel, mantul-mantulkan
bola dulu; kalau pada dakon main satu putaran dulu, menang atau kalah jumlah
per lubangnya tetap dibagi sama rata, tujuh biji per lubang, hehe…
Yuk, rame-rame memainkan dakon dan bola bekel ^^
No comments:
Post a Comment