Tuesday 4 November 2008

Waktu usiaku di perut bunda tujuh bulan ….

Kalau ada yang tanya, pengalaman apa yang paling menarik, mengesankan, dan nggak bisa dilupain sama bundaku selama menetap di Flores? Jawabannya ada dua, pertama peristiwa kelahiranku, kedua, waktu manjat ke gunung Kelimutu untuk melihat indahnya danau tiga warna di puncaknya. Bayangin aja, bunda mengunjungi danau yang tersohor sebagai salah satu keajaiban dunia itu waktu hamil tua, waktu hamil aku tujuh bulan! Sebuah pengalaman yang penuh resiko, penuh bahaya. Disaat orang lain melarang keras bunda untuk pergi kesana karena takut terjadi apa-apa (misalnya tiba-tiba aku pengen keluar, gimana hayo?), bunda tetap keukeuh ikut. Entah kenapa, bunda merasa itulah kesempatan emas yang gak boleh disia-siakan. Mumpung  ada yang ngajak pergi rame-rame.

 

 

Karena kalo sendiri aja, maksudnya berdua aja sama ayah, nggak mungkin. Selain gak tau jalan, juga gak seru. Jalan menuju danau itu kan berliku-liku, kanan kiri jurang, jadi kalo mual muntah banyak temannya, beban penderitaan terasa gak berat-berat amat.

Singkat cerita, bunda nekat ke kelimutu. Bekalnya yakin 100% insyaAllah gak akan terjadi apa-apa. anjing menggonggong, bunda tetap berlalu.hehe. bunda benar-benar tutup telinga atas nada-nada khawatir yang tertangkap oleh indera pendengarannya. Nurutin kata takut, gak bakal sampai ke kelimutu, begitu prinsip bunda.

Sepanjang perjalanan, bunda tampak semangat 45. meski sempat pusing sebentar, bunda gak nyerah. Dasarnya bunda memang suka traveling ke tempat-tempat baru, jadi pantang mundur meski ayah merayu-rayu biar bunda ngebatalin niatnya. Tanjakan demi tanjakaan, tangga demi tangga, terasa seperti jalan lurus bagi bunda. Hingga nggak terasa bunda berhasil sampai puncak! Melihat langsung keindahan danau yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat itu, membuat bunda lupa kalau sedang hamil. Hehe.

Alhamdulillah sampai rumah nggak terjadi apapun yang ditakutkan. Besoknya, ketika yang lain kecapekan, kaki kram, pegel-pegel dan sebangsanya, bunda malah fine-fine aja. Sampai-sampai, orang lain yang lihat kondisi bunda pada heran plus nggak percaya. Yah, mungkin efek sugesti juga ya. Karena bunda selalu bilang padaku, aku harus kuat, gak boleh lemah, makanya selama dalam kandungan aku berusaha gak nyusahin bunda.

Kenyataannya, memang itulah kesempatan emas yang menghampiri bunda dan ayah. Karena waktu usiaku tiga bulan, ayah pindah kerja ke Samarinda. Untung waktu itu ayah bunda ikut ke kelimutu..   kalau gak, cerita ketika menetap di Ende kurang lengkap dong. Orang bilang, belum dikatakan pernah ke Flores kalau belum menginjakkan kaki di danau kelimutu…

 

ket foto:

             1. kelimutu yang eksotik...

             2. ibu hamil menapak tangga menuju puncak gunung, hehe

No comments:

Post a Comment